Kembali.. kita rasakan peringatan hut RI kali ini yakni yang ke-67 jatuh di Bulan Suci Ramadhan, bersamaan dengan bulan di mana RI memproklamirkan kemerdekaannya kala itu (tahun 1945).. yang juga jatuh di Bulan Suci Ramadhan.
Lebih kurang 67 tahun yang lalu, para Founding Father bangsa ini memploklamirkan kemerdekaan bangsa ini, bangsa yang telah terjajah begitu lama, hampir 3 1/2 abad lamanya. Dan hari ini, Alhamdulillah kita bisa menghirup udara kemerdekaan, bersama saling mencoba hidup bertoleransi, tinggal dalam sebuah kesatuan di bumi pertiwi, yang kata orang menyimpan banyak tradisi, budaya dan kekayaan alam yang melimpah ruah.
Kita pikir sejenak, bahwa perjuangan para pahlawan-pahlawan kemerdekaan telah membawa arah hidup kita menjadi lebih baik. Tetapi sadarkah kita, di balik pengorbanan para pejuang-pejuang itu, ada hal yang lebih tinggi, ada hal yang lebih sakral, yakni bahwa terwujudnya kemerdekaan republik ini tentunya ialah atas izin ALLAH SWT, atas restu-NYA, atas karunia-NYA sehingga rakyat Indonesia kini telah bisa merasakan terlepas dari belenggu penjajahan yang tidak beradab itu.
Oleh karenanya kawan, bukan sebuah kebetulan jika para Fouding Father kita yang dalam Pembukaan UUD 1945 menyusun kalimat, “Atas Rahmat ALLAH Yang Maha Kuasa” . Coba perhatikan sekali lagi kalimat itu, alangkah indahnya susunan kalimat itu kawan. Kalimat itu seolah mewakili ungkapan rasa syukur rakyat Indonesia kehadirat ALLAH SWT. Tentunya pula kita yakini bahwa kalimat itu sengaja disusun oleh para pendiri bangsa ini dalam kondisi kesadaran akal dan pikiran yang benar-benar terjaga.
Kita yakini kawan, bahwa karena atas Rahmat-NYA lah serta dengan diberengi dengan perjuangan tak kenal menyerah para pahlawan-pahlawan bangsa ditambah dengan doa yang tulus dari para rakyat-rakyat Indonesia yang telah sekian lama terzolimi akhirnya Republik ini bisa mencapai KEMERDEKAANnya. Dan kita lihat kawan, jika memang kemerdekaan bangsa ini ialah merupakan Rahmat-NYA, maka kita perhatikan sejarah membutikan bahwa Rahmat-NYA itu jatuh tepat di salah satu bulan yang di sucikan, bulan penuh keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan.
Barulah kemudian setelah kalimat itu lalu disambung lagi oleh kalimat “dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini KEMERDEKAANnya”. Jadi jika disusun secara utuh dengan kalimat yang sebelumnya, maka bunyinya akan seperti ini:
Atas Rahmat ALLAH Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Sebuah memori akan kemerdekaan bangsa ini yang jika kita perhatikan secara mendalam, sungguh begitu banyak mengandung hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik, juga sebagai wacana pembelajaran para generasi generasi bangsa yang akan datang.
Semoga kata “merdeka” yang melekat atas bangsa ini, tidaklah sekedar kata merdeka yang terdengar di telinga begitu saja, tanpa ada realisasi yang nyata akan hakikat kemerdekaan yang sesungguhnya.
Aamiin.
Salam, Septian Prima R.
Citayam, 17 Agustus 2012
Sumber gambar :
comments on this blog